Asosiasi Bola Basket Nasional Wanita, yang dibuat pada tahun 1996, adalah liga wanita pertama yang sepenuhnya didukung oleh NBA, mitra pria mereka. Musim pertama dimulai pada Juni 1997, menyusul kemenangan medali emas yang sangat terkenal di Olimpiade Musim Panas 1996 untuk tim Bola Basket Wanita AS. Liga dibagi menjadi Konferensi Timur dan Barat, seperti NBA, dan hasil playoff di Final antara tim yang maju dari setiap konferensi.
WNBA bermain selama musim panas, antara musim NBA, menggunakan banyak tempat yang sama dengan tim NBA lawannya. Musim reguler terdiri dari 34 pertandingan, dan selama pertengahan Juli, permainan ini berhenti untuk pertandingan WNBA All-Star, dengan para pemain bintang dari Wilayah Timur berhadapan dengan bintang-bintang Wilayah Barat. Para penggemar bisa memilih sepanjang musim untuk siapa yang ingin mereka lihat dalam permainan ini. Babak playoff terdiri dari seri yang menampilkan empat tim teratas dari setiap konferensi, dengan babak pertama antara babak pertama dan kedua menjadi yang terbaik dari tiga seri, dan final menjadi yang terbaik dari lima seri. Biasanya, tim dengan rekor terbaik akan memainkan tim dengan rekor terbaik keempat, dan tim terbaik kedua dan ketiga saling bermain di babak pertama. Pemenang dari setiap seri kemudian saling bermain di putaran kedua (final konferensi), dan pemenang maju ke final kejuaraan liga. WNBA memulai musim pertamanya dengan hanya delapan tim (1997). Pada musim 2000, jumlah itu dua kali lipat. Dua tim ditambahkan pada tahun 1998, sekali lagi pada tahun 1999, dan empat lainnya bergabung dengan barisan pada tahun 2000. Pada saat itu, liga secara kolektif dimiliki oleh NBA. Setelah menyelesaikan musim 2002, NBA menjual waralaba individu WNBA ke mitra NBA mereka yang berasal dari kota yang sama atau kepada pemilik pihak ketiga. Ini menyebabkan dua tim untuk pindah, dan Cleveland Rockers terlipat pada akhir musim 2003. Ini hanyalah awal dari masalah bagi WNBA. Para pemain mengancam akan melakukan pemogokan pada tahun 2002 jika mereka tidak dapat membuat kesepakatan baru dengan liga, dan ini menunda dimulainya musim 2003. Kemudian, pada Oktober 2004, Val Ackerman, presiden pertama WNBA, mengumumkan rencananya untuk mengundurkan diri. Dia digantikan pada bulan Februari tahun berikutnya oleh Donna Orender, Wakil Presiden Senior Tur PGA yang pernah bermain di mantan Liga Bola Basket Wanita. Tim ekspansi pertama dalam beberapa tahun diberikan pada Februari 2005 ke Chicago, mengambil nama Chicago Sky. Selama musim off di tahun yang sama, ada beberapa perubahan pada aturan yang mengatur WNBA untuk membuatnya lebih mirip dengan NBA. Pastikan untuk memeriksa dan membaca lebih lengkap terkait Berita Bola Basket Wanita Atau WNBA untuk semua fan di situs kami Jayaplay.
0 Comments
Saat ini sangat wajar bisa melihat ada beberapa pemain yang mampu bermain di beberapa posisi bermain ketika di lapangan. Seperti yang kita ketahui olahraga Bola Basket merupakan permainan yang mempertemukan lima pemain melawan lima pemain lainnya. Setiap posisi di atas lapangan ketika bermain bisa menjadi sekedar posisi bermain. Bahkan seiring dengan perkembangan bola bakset dalam beberapa tahun belakangan ini kita bisa melihat ada beberapa pemain yang kerap dimainkan sebagai pemain serba bisa dan bisa memainkan lebih dari satu posisi bermain.
Point Guard : Posisi ini umumnya ditempati oleh para kapten atau leader tim karena lebih banyak terlibat dalam mengontrol bola dan jalannya laga. Seorang Point Guard harus memiliki kemampuan lebih dalam urusan kontrol bola, drible, dan mengoper kepada semua pemain rekan di tim. Seorang Point Guard bahkan bertanggung jawab untuk mengatur alur serangan ketika bermain. Pemain di posisi tersebut kerap memiliki postur tubuh kecil namun merupakan pemain tercepat di tim dibarengin dengan kemampuan untuk mengatur tim dan taktik menyerang. Point Guard tidak terlalu diwajibkan harus menjadi seorang pencetak skor yang handal karena memang bukan peran utama. Namun bukan tidak mungkin beberapa Point Guard juga sangat piawai untuk mencetak skor di setiap laga. Shooting Guard Pemain posisi Shooting Guard juga pemain ukuran kecil lainnya di tim. Seorang Shooting Guard wajib memilki kemampuan drible yang cepat, mengoper dan juga memilki penguasan lapangan yang bagus sama halnya seperti Point Guard. Shootting Guard juga bisa mengemban tugas seperti Point Guard mengatur pola serangan. Bedanya seorang Shooting Guard memang ditugaskan sebagai pencetak skor dan paling banyak melakukan tembakan jarak jauh. Umumnya seorang Shooting Guard sangat piawai dalam urusan tembakan tiga poin dan sangat akurasi. Untuk urusan tinggi badan memang Shooting Guard bisa dibilang lebih tinggi dari pemain posisi Point Guard dan juga lebih akurasi ketika melakukan tembakan bola. Small Forward: Yang menarik dari seorang pemain berposisi Small Forward dimana mereka memiliki kemampuan untuk bermain di area luar atau dalam area lawan. Beberapa kemampuan individu seperti kontrol bola, mengoper, kesigapan mencari posisi, pergerakan tepat dan juga menembak Bola harus dimilki seorang Small Forward. Power Forward : Pemain posisi Power Forward umumnya memilki tinggi badan tertinggi kedua di tim dan bahkan mereka hampir memiliki kemampuan dari seorang Center namun lebih cepat. Power Forward bertugas bermain di area bawah ring lawan atau area samping kiri kanan lawan. Kebanyakan posisi Power Forward saat ini lebih banyak menembah bola dan bahkan tidak jarang terlihat mampu melakukan tembakan tiga poin yang akurat. Center : Ketika melakukan serangan seorang Center sangat bertanggung jawab berada diarea dalam lawan untuk mencetak skor dengan keahlian melakukan jump shot, hook shot, ataupun memanfaatkan bagian papan dari Ring Bola Basket lawan. Dan saat berubah ketika posisi bertahan, seorang Center juga bertugas penting untuk menjaga area dalam pertahanan dengan berusaha menghadang tembakan bola lawan dan merebut bola di ring yang gagal masuk atau biasanya disebut Rebound. Kevin Durant berhasil meraih penghargaan MVP NBA All Star 2019 ini setelah berhasil membawa tim LeBron James mengalahkan tim Giannis Antetokounmpo di laga All Star NBA 2019. Durant sangat sengan berhasil meraih penghargaan tersebut.
Hari (18/2/2019) siang WIB, Durant berhasil menjadi MVP dalam laga ajang All Star NBA 2019 yang berlangsung di Spectrum Center. Durant berhasil membantu Tim LeBRon unggul 178-164 setelah sempat sebelumnya tertinggal dalam laga dua kuarter pertama. Durant tercatat membuat 31 poin, tujuh rebound, dua assist dan dua blok dalam 25 menit bermain. Raihan poin Durant yang tertinggi di Tim Lebron hanya kalah dari Giannis dengan 38 poin dari kesuluruhan pemain yang tampil bermain. Small Forwart Golden State Warrior itu meraih title MVP All Star NBA untuk yang kedua kali setelah yang pertama di ajang ALL Star 2012 lalu. Setelah tujuh tahun berselang Durang kembali meraih penghargaan tersebut bahkan berhasil membawa tim menang memang sangat berarti bagi dirinya. "Ini semua terasa manis untuk saya. Maksud saya, sulit untuk diukur. Semua penghargaan memang spesial. Tapi kerena saja bisa ada di lapangan bersama para pemain terbaik untuk memainkan laga," ungkap Durant dilansir MercyMonarch. "Dan bisa memenangi MVP di depan keluarga dan teman-teman saya itu cukup menyenangkan. Saya cuma akan terus mencoba mengumpulkannya," imbuhnya. Ketika di laga babak halftime Tim LeBron sebenarnya sudah tertinggal 13 poin bahkan sempat berlanjut sampai terpaut 20 poin. Namun di laga babak ketiga, Lebron dkk berhasil mengejar salah satunya lewat aksi three poin. Dalam satu kuarter saja tim LeBron berhasil mencatatakn 35 poin sekaligus menjadi rekor baru di ajang ALL Star. Durant mengatakan keberhasil tim LeBron mengejar karena pertahanan yang dimainkan sudah lebih rapi dan Solid. Bahkan dengan defens yang bagus membuat mereka lebih nyaman ketika melakukan Serangan. "Kami cuma tak mau kalah. Kami tahu kami punya banyak talenta yang bisa melakukan banyak hal. Kami ingin lebih baik dalam sisi pertahanan," ungkap Durant. "Saya rasa ketika tim ini mengunci kuarter ketiga, benar-benar itu mengubah laga. Menyenangkan bisa berada di antara para pemain hebat ini," tandasnya. |
ArchivesCategories |